Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

My Wedding

MPASI Instan vs MPASI Homemade: Mana yang Harus Dipilih?

Pro kontra antara memberikan MPASI instan atau MPASI rumahan bagi si Kecil sepertinya belum akan berakhir hingga tahun-tahun mendatang.

MPASI Rumahan atau MPASI Instan
MPASI Rumahan atau MPASI Instan


Aku sering mendapati perdebatan diantara dua kelompok ibu yang punya pendapat berbeda itu. Entah di sosial media atau di kehidupan nyata.

Hal penting dalam pemberian MPASI bagi bayi di atas 6 bulan adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi pada bayi, yang tidak bisa lagi diakomodir hanya dengan pemberian ASI seperti dalam 6 bulan pertama hidupnya.

Zat gizi ini berupa makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) dan mikronutrient (vitamin dan mineral). Pemberian Mikronutrien seperti besi, seng, kalsium, tembaga dan yodium sangat berperan penting dalam perkembangan otak dan kecerdasan bayi, daya tahan tubuh hingga tumbuh kembang fisiknya. Ini hanya bisa diperoleh dengan bantuan pemberian MPASI yang tepat guna.

Pertanyaan berikutnya adalah, mana yang harus dipilih? MPASI homemade yang dibuat sendiri oleh ibu, atau MPASI Instan pabrikan yang sangat praktis?

MPASI Rumahan


MPASI yang dibuat sendiri di rumah sudah bisa dipastikan terjamin kebersihannya. Mulai dari mengontrol sendiri bahan-bahan makanan yang berkualitas, alat-alat masak yang digunakan, hingga proses pengolahan sesuai aturan yang bermanfaat optimal bagi si Kecil.

Poin plus berikutnya tentu saja MPASI rumahan dibuat dengan penuh cinta Ibu untuk si Kecil, sedikit banyak, hal ini bisa saja tersampaikan saat makanan itu dicerna bayi. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan MPASI rumahan sebagai pilihan utama untuk diberikan pada bayi dalam usia 6 bulan ke atas.

Dengan membuat MPASI sendiri, variasi menu lebih bisa dikendalikan, bukan hanya menu tunggal tetapi 4 bintang seperti yang disarankan IDAI.

MPASI Instan


Alasan karena tidak semua Ibu memiliki keistimewaan untuk bisa mengolah MPASI rumahan sendiri. Hal ini membuat keberadaan MPASI instan dengan kemasan praktisnya menjadi penyelamat bagi para Ibu tersebut. 

Tidak hanya variasi rasa yang ditawarkan bermacam-macam, kemasannya yang awet atau bentuknya yang berupa serbuk memudahkan MPASI ini untuk menyimpan dan digunakan saat diperlukan.

Penting diingat, tujuan utama pemberian MPASI tetaplah menjadi makanan pelengkap bagi bayi setelah ASI, dan MPASI instan sangat bisa memenuhi tujuan tersebut. 

IDAI menegaskan, meskipun menggunakan bahan pengawet, pembuatan bubur instan atau menu MPASI instan lainnya harus mengikuti ketentuan khusus dari WHO yang harus dipatuhi produsen MPASI instan. Oleh karena itu, para Ibu tidak perlu takut menggunakan MPASI instan ini bagi si Kecil karena sudah dipastikan keamanannya.

Keunggulan MPASI terfortifikasi atau instan ini adalah sudah adanya penambahan zat-zat makronutrient dan mikronutrient yang diperlukan bayi saat makanan ini dibuat di pabrik. 

Karena berada dalam pengawasan ketat WHO, tidak mungkin ada zat aditif yang berbahaya, dan pasti dibuat secara higienis dan pengawetannya menggunakan freeze dry, yaitu mengeringkan semua bahan sebelum diolah sehingga tidak akan menimbulkan pertumbuhan bakteri.

Jadi, apa pun yang dipilihan seorang Ibu untuk anaknya semuanya baik. Memilih MPASI rumahan yang dibuat sendiri atau MPASI instan yang paling praktis, semudah masukkan ke dalam troli belanja adalah baik bagi si Kecil selama sudah memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Dibuat sendiri atau tidak tentu semuanya juga akan diberikan untuk si kecil dengan penuh cinta. Ada perjuangan orang tua di setiap suapan-suapan kecilnya. :D

7 komentar untuk "MPASI Instan vs MPASI Homemade: Mana yang Harus Dipilih?"

  1. Awalnya idealis maunya MPASi homade terus. Ternyata anak saya ga doyan makan jadilah semua dicobain termasuk yg instan. Ada yg mau dimakan, ada juga yang tetap ditolak hehehe

    BalasHapus
  2. Mungkin bagusnya itu sesuai kondisi aja kali yaa mbak. Ada yg cocok alami, ada lula yg cocok buatan...

    BalasHapus
  3. Aku kurang paham beginian,

    Jadi aku ngikut pendapat mas dodo nugraha aja deh hehe

    BalasHapus
  4. Menurutku Mpasi buatan sendiri tetap yang terbaik.
    Cuma ya ituuu .. siap dobel pegel bikinnya, haha ..
    Tambah repot waktu lagi kalau ngga ada baby sitter .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga apa-apa pegel, kalo capek kan nanti ada bapaknya yang gantian suruh bikin MPASI homemade.😆

      Ngomong ngomong mas Himawan udah pernah bikin MPASI belum? 😁

      Hapus
  5. Setuju sama mas Himawan, MPASI buatan sendiri itu lebih baik untuk bayi, soalnya dibuat dengan cinta kasih ibu pada anaknya.

    Tapi susahnya bagaimana kalo ibunya bekerja di luar rumah, mungkin terpaksa harus pakai MPASI instan ya.

    BalasHapus
  6. Anakku saat ini 10 bulan, aku ga pernah absen masak MPASI, baik untuk makanan utama ataupun snack meskipun tiap hari harus ngantor, masih aktif ngeblog juga, tp urusan MPASI anak aku ga mau main2 hihi, harus aku handle sendiri, bahkan ga aku percayakan ke baby sitter, dia nyuapin aja pokoknya kalau aku kerja.

    Akupun pernah ngasih MPASI instan mbak, pas staycation 2x, soalnya aku udah tanya ke siapapun gimana cara nyimpan mpasi homemade kalau lg liburan gitu, g ada yg bisa ngasih solusi, ya udah solusinya cuma MPASI instan hihihi

    BalasHapus