Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

My Wedding

7 Kebiasaan Mahasiswa Saat KKN

Kuliah kerja nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat setingkat desa. Demi mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian dan pengabdian. Itu pengertian KKN yang aku sederhanakan dari Wikipedia.

kuliah kerja nyata universitas lampung
Kuliah Kerja Nyata

Tema ini muncul tiba-tiba, waktu diperjalanan mampir ke mini market. Tujuannya membeli minuman dingin berwarna yang rasanya manis. Selesai memilih, saya antri dikasir untuk membayar. 

Baca Juga: 
Harus antri karena masih ada sepasang muda mudi yang sedang bertransaksi dengan mbak kasir. Kaos yang dipakai keduanya jadi menarik perhatian saya. Karena dibagian belakang kaos mereka ada lambang besar Perguruan tinggi, Universitas Lampung. Tulisan dibagian bawah lambangnya menunjukkan bahwa mereka adalah mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan KKN.

Jadi teringat dulu pernah seperti mereka. Melaksanakan kegiatan KKN selama 40 hari di semester 6 demi gelar sarjana. Banyak suka dukanya, lucu menggemaskan juga. Awalnya bingung kegiatan KKN itu ngapain aja? KKN itu persiapannya apa?

Ternyata pas dijalani juga nggak gimana-gimana. Lancar aja kayak pindah kost aja. Kegiatan nanti dibicaran bareng-bareng dengan teman. Saat KKN pasti banyak banget peristiwa baper, lucu dan ada-ada aja. Beberapa kejadian yang paling  teringat dari pengalaman pribadi dan cerita pengalaman teman-teman. Sedikitnya ada 7 hal yang biasanya akan dialami mahasiswa saat KKN.

1. Tiba-tiba harus mengenal beraneka macam karakter orang dalam satu kelompok

Sebelum diberangkatkan ke tempat tujuan KKN oleh kampus akan diberi bekal ilmu terlebih dahulu. Tentang apa saja yang harus diketahui dan dilakukan disana. Jadi disinilah para anggota mengetahui siapa saja timnya.

Anggota dalam satu kelompok KKN berasal dari berbagai jurusan dan fakultas berbeda. Bila sebelumnya memang tidak saling kenal maka pertemuan pertamanya adalah saat pembekalan KKN tersebut.

Selama 40 hari seperti dipaksa harus mengenal, memahami, bahkan mempercayai tiap anggotanya. Bermacam karakter yang kadang aneh dan berbeda tiap individunya.

Anggota kelompok KKN berjumlah 12 orang dari berbagai jurusan. Berbeda dari daerah lain, desa kami ditempati dua kelompok KKN, jadi total jumlah anggotanya adalah 24 orang. Tiap kepala yang punya isi masing-masing dan beda-beda, harus tinggal dalam satu hunian tanpa dipisah gender.

Aktifitas rutin dari bangun tidur dengan muka bantal sampai malam akan tidur lagi. Hal itu untuk ke 24 orang ini sudah saling tahu dan akhirnya terbiasa. Bila dihitung 40 hari adalah waktu yang cepat dan singkat. Tapi saat dijalani menjadi hal yang sangat lama dan panjang. Suasana yang seharusnya damai, tak jarang terjadi cek cok dan tangis-tangisan. 

2. Kesusahan mendapat sinyal, ojek, dan angkutan.

Bentuk pengabdian masyarakat yang diposisikan di desa, bahkan terpencil. Sudah dapat dibayangkan fasilitas umum akan kurang menunjang disana. Transportasi umum ada tapi sangat jarang ditemui. Jadi kemana-mana harus mengandalkan kaki. 

Untungnya hanya diawal karena setelah seminggu disana, sudah ada beberapa anggota yang membawa kendaraan bermotor setelah kembali dari rumahnya. Jadi bisa lebih enteng bepergian.

Sinyal handphone hanya untuk beberapa provider saja yang sinyalnya kuat. Beberapa lainnya harus siap dengan cerita sms dikirim malam hari dan baru diterima siang harinya. Lalu dibalas sore maka akan diterima ke esokan paginya. Jadi bila terbiasa makan harus menunggu diingatkan oleh pacar maka hal itu akan sangat menyiksa lambung anda. :D

3. Mempunyai profesi-profesi baru yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah

Program dan kegiatan yang telah disepakati dan dibentuk akan dilaksanakan oleh masing-masing penanggungjawab. Kegiatan selalu berinteraksi dengan masyarakat dan disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing tempat. Mungkin bagi yang akan melaksakan KKN akan bingung apa yang harus dilakukan, kamu bisa improvisasi dari pengalaman program kerja saat aku KKN.

Tidak semua jurusan dan fakultas akan sesuai dengan kebutuhan di desa tersebut. Misalnya dari fakultas hukum mengajar TPA di masjid. Hal itu karena mahasiswa tersebut mampu membaca dan mengajarkan Al quran dengan baik. 

Mahasiswa jurusan manajemen menjadi instruktur senam minggu pagi. Tidak menjadi masalah karena ia rutin mengikuti senam di tempat tinggal asalnya, jadi ia mampu mengajarkan senam ibu-ibu di kegiatan KKN. Penerapan ilmu yang tidak diajarkan di jurusannya tapi ilmu yang didapat dari kehidupannya di luar kampus.

4. Kalang kabut saat dosen pembimbing lapangan inspeksi mendadak (sidak)

Kuliah kerja nyantai juga kadang dijadikan plesetan dari akronim KKN. Karena mahasiswa yang kadang masih bingung harus melakukan apa di tempat yang baru. Kadang kegiatan sudah dilakukan atau belum jadwalnya dilakukan jadi santai saja leha-leha di rumah.

Beberapa kali aman, tapi tidak saat inspeksi mendadak dosen pembimbing lapangan dilakukan. Tentu tanpa komando dan aba-aba. Semua kalang kabut mencari alasan sibuk masing-masing. Memutar otak menyiapkan alasan dan jawaban saat nanti ditanya-tanya dosen pembimbingnya.

Setelah dosen pulang, semua anggotanya akan otomatis melemaskan tubuh dengan hembusan napas panjang.
"Haaahhhh.. Lega. Hahaha" 

5. Terbentuk banyak kelompok di dalam kelompok

Pasti akan saling terbentuk kecocokan dan ketidakcocokan antar individu. Yang merasa saling cocok akan semakin akrab dan akhirnya membentuk kelompok atau bahasa gaulnya adalah geng. Lalu tanpa disadari akan terbentuk banyak kelompok berdasarkan tingkat kecocokan yang besar dengan anggotanya.

Sebenarnya lebih baik seperti itu, agar selama kegiatan berlangsung semuanya merasa nyaman dengan caranya masing-masing. Asal tidak ada satu geng yang mendominasi kelompok dengan tujuan menguasai.

Pengalaman KKN dulu terbentuk 5 kelompok dalam satu rumah. Menjadi teman satu kamar, teman curhat walau tetap masih ada yang tidak akur. Tiap kamar berisi 4 sampai 6 orang dengan ukuran ruang kamar 4 x 4 meter. 

Tidur beralas kasur tipis dengan posisi hanya bisa satu gaya. Karena saat tidak sadar tidur dengan gaya bebas akan disepak teman tidur sebelahnya. Ruangan itu bukan hanya untuk tidur saja, tapi juga tempat untuk menumpuk barang bawaan ke enam orang penghuninya ini. Yap, semacam penampungan korban bencana alam memang. :D

6. Anggota kelompok dominan mempunyai jadwal yang sama, jadi banyak yang dilakukan bersama

Karena kegiatan sudah teragenda jadi jadwal pokok kelompok ini hampir sama. Tiap hari minggu menjadi seperti jadwal cuci baju bersama. Tempat laundry sudah jangan terlalu diharapkan. Di desa tempat KKN dulu belum ada. Jadi semua cuci baju sendiri. Sampai proses penjemuranpun berderet-deret. Jadi tidak heran kalau ada seragam atau baju dalam yang harus tertukar karena mirip. Untungnya beda ukuran. Heeee...

Airnya? Ada sumur di rumah dengan mesin sanyo yang sedang rusak. Menimbalah kami kalau ingin buang air, mandi dan cuci baju. Walaupun ada anggota laki-laki tapi tidak semua pekerjaan berat diserahkan kepada mereka semua. Tepatnya kalau masih bisa dikerjakan sendiri ya lakukanlah seperti menimba air itu tadi, walaupun perempuan.

Lucunya, ada beberapa yang baru pertama kali menimba air seperti ini. Jadi karena tidak kuat kalau harus menahan beban timbaan dengan cara menarik tali berulang-ulang. Setelah ember di dalam sumur sudah terisi, tali timbaan itu ditariknya panjang-panjang menjauh dari sumur. Lalu dibantu teman lainnya untuk mengambil ember hasil timbaannya. Setelah itu baru dipindahkan airnya ke bak penampungan. Coba ada Dilan disana, pasti bilang, "Dilan, ternyata menimba air itu berat aku nggak kuat. Udah kamu aja ya."

7. Kisah cinta sepanjang KKN, berlanjut ke pelaminan, atau juga ada yang cinta kandas karena KKN. 

Kisah kasih nyata, kadang ada yang menyebutkannya seperti itu dengan nada bercanda. Karena memang setiap periode KKN pasti akan ada cerita asmara di dalamnya. Entah dari sesama anggota kelompok, dengan anggota antar kelompok atau anggota KKN dan warga.

Hal itu sangat mungkin terjadi, karena rutinitas yang selalu dilakukan bersama. Makan, minum, mengobrol, bercanda, kerja dan lain sebagainya. Hingga akhirnya menumbuhkan benih-benih cinta.

Untuk yang sama-sama single, tidak akan jadi masalah, malah justru bahagia. Tapi ada juga yang sudah saling mempunyai pacar tapi masih terlibat cinta lokasi di tempat KKN. Ada yang aman saja dan berakhir hanya sampai kegiatan KKN selesai. Tapi ada juga pacar barunya yang sampai kena damprat pacar pertama. Lucu. :D

Paling so sweet itu ada yang dipertemukan di lokasi KKN dan setelah lulus kuliah berakhir dalam satu rumah tangga. Tapi juga ada yang paling pahit yaitu ketahuan selingkuh dari pacarnya kemudian putus. Tapi pada akhirnya, selingkuhannya menikah dengan orang lain. :D

***
Begitulah beberapa cerita yang akan dialami mahasiswa yang sedang berkegiatan KKN. Berdasarkan pengalaman yang sudah dilewati dan dilengkapi cerita teman dengan kegiatan yang sama. Untuk cerita dan kisah detailnya pasti berbeda dan punya versi masing-masing. Tapi secara garis besar, semuanya sama seperti yang telah dijelaskan di atas.
Semua itu pengalaman yang sangat berharga, dimana diri harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru. Mampu menempatkan dan menghilangkan kebiasaan yang tidak sesuai di tempat baru. Walaupun untuk penerapan ilmu belum maksimal tapi setidaknya diriku pernah berjuang sudah punya cerita mengabdi. Sekian.   \(^.^)/

129 komentar untuk "7 Kebiasaan Mahasiswa Saat KKN "

  1. saya KKN kelimpungan mbak karena KKN sama orang yang sudah kerja semua , harus ngikuti gaya dan cara mereka , saya kuliah bukan ngambil reguler tapi ikut dengan yang sudah kerja jadinya KKN harus keluar biaya banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah memang gaya mereka gimana mang kok malah keluar biayanya banyak?
      Tapi pas KKN kemarin walaupun sama2 mahasiswa tapi pengeluaran banyak jg kok memang. Biaya makan,iuran dan lain2nya.

      Hapus
    2. biasa ingin dibilang jadi bikin program mahal-mahal yang butuh biaya banyak sis , jadinya saya yang masih belum punya gaji mesti minta banyak uang dari ibu

      Hapus
    3. Gituu.. Tapi kan jadi punya program yg totalitas dg biaya yg banyak di tempat pengabdian mang 😊

      Hapus
    4. Justru seharusnya lebih enak, kan bisa numpang gratis :D

      Hapus
  2. haha.. bener banged thread nya..
    saya KKN di desa terpencil. jauh dari peradaban.. ngenes banged dah..
    tp ya berkesannya disitu.. a momment to remember jadinya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha..iya juni. Justru serunya karena tempatnya yg bener2 beda dari biasanya. Ditambah harus tinggal bareng teman2 yg aneh2 sifatnya :D

      Hapus
    2. enggak.. temenq g ada yg aneh sifatnya.. temenmu aja.. :D
      pantes pulang2 km ikutan aneh pril..^^

      Hapus
    3. Iya sih yg Temennya mah dibelain terooosss ya juuun 😑

      Hapus
    4. hehe... justru punya temen2 yg aneh yg seru..^^
      temenq terlalu serius sama program kerja..
      jadi kurang seru jadinya..

      Hapus
  3. Hampir gitu sih ya, rata2 ada yang ngalamin hal yang sama..hehe
    Aku sendiri nggak ada KKN, tapi adanya KKL (Kuliah Kerja Lapangan). Dan selama KKL pulalah aku setiap hari nulis diary, di akhir terbiatlah jadi buku..hehe

    Asiknya memang bisa dapet cerita macem2 dari kegiatan KKL maupun KKN itu sendiri ya.hehe

    Yang jelas apapun yang terjadi akan jadi kenangan disaat nanti. Terlebih kalau udah pada lulus, mengingat kembali pasti seru..he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya jg dulu KKL sih. Tapi klo KKL itu malah jalan2. Kayak field trip gitu,rombongan 1 angkatan ke luar kota haha

      Produktif banget mas andi ini. Bukunya udah banyak. Mantap

      Iya. Kalau yg diinget itu kejadian2 lucunya. Bisa aja ceritanya 😂

      Hapus
  4. Nambahis satu yak..
    Kalau udah balik dari kesibukan KKN, jadi berasa hampa.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya ini. Bener banget. Biasanya rempong rame2 pas udah pulang jd sepi banyak yg kurang.. Haha
      😂😂😂

      Hapus
    2. Hehe.. Ngerasain juga ternyata..
      Pasti kangen gitu rasanya begitu bangun tidur sudah g ada aktivitas rutin selama KKN lagi...

      Hapus
  5. kisah cinta sepanjang KKN itu viral banget sepertinya melekat pasti ada dan menjadi perbincangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya. Dimana2 ceritanya selalu ada. Cinta karena terbiasa sepertinya 😂

      Hapus
  6. Wah ternyata seperti itu seru nya ya mba kalo KKN ,hehe
    Saya mah bukan anak kuliah jadi gak tahu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kira2 begitu lah mayuf 😁
      Nggak kuliah aja mayuf jago menaklukan gamenya cak lontong,apalagi kalau kuliah dan sampai profesor. Duh ga kebayang 😂😂

      Hapus
    2. Duh jangan gitu mba nanti saya terbang, wkwk

      Btw templatenya baru mba, kayaknya gara" kang nata nih jadi blog wanita pada ganti template sama cari yang tulisan nya gede" hehe

      Hapus
  7. ngak ada warga stempat yg minta no hape yach.....? atau dapat ortu angkat gitu.....

    ide menulisnya oke juga mbak....dapat spontan dan hasilnya artikelnya menarik abezzzzz
    ..... !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di kelompok lain ada yg sampai kenalan dg warga,ga tau berlanjut atau ga tapi 😂

      Wahh bisa saja kang nata ini. Terimakasih abezzzz 😀

      Hapus
    2. biasanya wanita yang cantik2 seperti Mbak (ehemzz ) pasti akan membuat lelaki setempat jadi ingin kenalan, modusnya ingin bantu ini itu, tapi ujung2nya " Mengungkapkan Perasaan " . :)

      Hapus
    3. Sepertinya berdasarkan pengalaman ini.. Dulu Kang nata yg ajak kenalan atau yg modus kenalan nih? 😂

      Hapus
    4. hahaha..... silakan di tebak mbak...! :)

      knalan dng lelaki lokal ada enaknya , AMAN ! . :)

      Hapus
  8. Kl ketahuan selingkuh dan putus nggak sakit mbak.. Yg sakit itu diselingkuhiiiiinnnn.. Tau nggak sih rasanya? Kl nggak tau sini tak kasih tau. Bahahah
    Baca ini jd inget jaman kkn dlu, montang manting kaya layang2, banyak bgt program.. Tp seru sih ketemu dg banyak orang baru :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha kannn mbak pakar jd mau kasih wejangan perkara selingkuhhh berdasarkan pengalaman.. Emmm.. 😂

      Iya percaya yg badannya kayak layang2 mah yaa #upss 😂😂😂

      Hapus
  9. Heuheuehu,, saya ga pernah ngerasain apa lagi mengalami nya mbak :(
    Sebab saya tidak kuliah :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Brati mas punya pengalaman menarik sendiri nih yg bukan dari lingkungan kampus dan boleh dibagi2 heuheuheu 😂

      Hapus
  10. nomer 7 itu yang dicari
    apalagi kalau tak lama setelah KKN lulus lanjut ke pelaminan hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh kok malah niat nyari jodoh ini di KKN 😂😂

      Hapus
  11. Duh, mba Anggun jadi mengingatkan jaman KKN dulu.
    Hari pertama tidur bareng-bareng gimanaaa gitu.
    Trus, tengah malam ada yang tiba-tiba kentut atau ngigau, hehehe.

    Indahnya masa-masa itu. Jadi pengen nulis tentang KKN juga.
    Ada tuh temen KKN ku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi tp seru kan mbak klo diingat2. Temen sekamarku jg ada yg tukang kentut. Badannya kecil tp suara kentutnya gede. Jadilah dia dipanggil entut haha

      Ayo mbak ditulis. Ntar aku baca deh insyaAlloh 😊

      Hapus
    2. Uuuhhh..., seru banget.
      Teman KKN udah seperti sodara semua soalnya kami satu posko cuma ber7. Kalo teman kuliah kan hanya beberapa aja yang akrab banget.

      InsyaAllah ya, mba.

      Hapus
  12. hehehe...wahh yang saya alamin banget itu mba waktu KKN gimana, pada point 2 yang sinyal tidak adaa, udah gitu desa nya yang kalo pagi sampe siang bahkan mau menjelang malam kabut menyelimuti desa tersebut yang berada dataran tinggi, dan yang paling saya merasa sulit yaitu waktu komunikasi via handphone kebetulan disana tidak ada sinyal sama sekali itu pun tergantung provider yang di pakainya nomor apa, sampe sampe mantengin sinyal HP ditaro dikaca jendela kamar saking pengennya mendapatkan sinyal disana...hehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha.. Kalau pas dapat yg daerah pedalaman ceritanya pasti di nomor 2.
      Ya ampun kasihan banget,mati gaya klo hp ga berfungsi itu haha
      Tapi kalau sekarang jd lucu kalau diceritain ya 😂

      Hapus
  13. dulu saya KKN di Cepu, Jawa Tengah dan mendapat pengalaman yang banyak selama tiga bulan
    Karena berkelompok langsung dengan karyawan sana, saya menjadi tahu, sebenarnya jurusan bukanlah hal yang harus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya jadi tidak bisa menerapkan ilmu sesuai jurusan. Karena di tempat KKN tidak bisa atau tidak perlu hal yg berhubungan dg jurusannya 😊

      Hapus
  14. Ternyata gitu ya rasanya KKN
    Akhirnya aku bisa tenang 😂😂

    BalasHapus
  15. Saya tidak merasakan KKN, karena saya kuliah hanya 1 smester saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya baru nyemplung itu. Tapi pengalaman lain nggak kalah seru ya mas adi 😊

      Hapus
    2. pengalaman lain, mungkin ikut terjun langsung ke kegiatan sosial ya

      Hapus
  16. pengalaman yang seru ya mba :)

    BalasHapus
  17. Gak merasakan yg namanya tidur berkelompok, karena KKN nya malah di kota , pengennya sech sebenarnya gitu tapi KKN nya dulu bisa pulang pergi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahh kurang greget jadinya ya. Feel sengsaranya ga dapet 😂

      Hapus
    2. mas idris kebiasaan di kota dia
      KKN tdurnya di apartmen

      Hapus
    3. 😂😂 bang idris KKN,apartemennya ngikut lah yaa

      Hapus
    4. enak tuh KKN nya saya mau juga KKN kembali kalau seperti itu

      Hapus
  18. Yaa!! Kuliah sambil mencari uang...tapi ada tanggung jawab terhadap dosen pembimbing...akan lebih baik punya sedikit modal tambahan bila kerja dilapangannya berdagang..

    Jadi biar kata ada infeksi mendadak tetap punya untung dari modal pribadi yang kita punya...

    Jadi kalau dosen ngomel tekap kuping saja haaahaaaa!!! 😂😂😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha boleh jg ilmu bekap kupingnya..

      Tapi klo ga ada dosen yg tiba2 datang gitu malah pengalaman ada yg kurang. Biasa2 aja 😊

      Hapus
  19. Nah, sidak itu yg bikin mahasiswa tiba2 kesurupan.. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha spot jantung ya mbak gegara dosen tiba2 dateng

      Hapus
  20. Ah untungnya dulu saya di akademi keperawatan, jadi ketika KKN semuanya satu profesi, yaitu perawat. Tapi ya tetap saja, ketika dilapangan, kita tidak melulu mengurusi masalah kesehatan saja, yang lainnya seperti mengajar di SD, di TPA juga kita lakukan..

    Yang selalu teringat adalah pengalaman teman saya yang non muslim. Karena mungkin biar bisa berbaur lebih nyaman, suatu hari dia maksa pengen pakai kerudung. Yo wis lah kita kasih, karena kasian juga.

    Eh pas lagi dijalan mau ke rumah sekretaris desa, ketemu sama guru ngaji. Dan lucunya, yang pertama kali diminta untuk mengajar ngaji di TPA yaitu teman saya yang non muslim karena memang dia saat itu menggunakan kerudung...hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetep nggak jauh beda ya nasibnya 😂

      Haha ya iseng banget lo temannya, non muslim tp pke jilbab. Kok ya dia yg kepilih jadi kandidat yg ditunjuk jg yaa 😂😂

      Hapus
    2. Mukanya itu lho yang bikin saya ngakak, haha
      Karena nggak mungkin juga kita nolak dan bilang dia non muslim, akhirnya ya disanggupinnya esok harinya...

      Dan yang non muslim itu nggak ikut, haha

      Pas ditanyain sama pa ustadz nya,ya saya bilang aja dia non muslim, pa ustadz nya cuman geleng2 kepala hahaha

      Hapus
  21. Mbak aku KKN tahun 1998..kebayang kan..
    Tapi untungnya di Tabanan, yang enggak terlalu pelosok banget. Dan yang paling bingung, karena Muslim dan di situ bukan kayak Denpasar yang banyak watung Muslimnya, jadi kadang susah cari makan. Teman-teman masak sendiri kadang enggak cocok dengan makanannya (mayoritas orang Bali). Tapi, syukur ada 3 cowok lain yang Muslim juga, jadi suka dicarikan makan sama mereka.
    Tapi, kenangan KKN nya memang menyenangkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampun mbak. Udah lama yaa. Trus jadi keinget yaa 😂😂

      Wah itu lebih unik lg mbak ceritanya. Jadi harus ekstra hati2 untuk pilih2 makanannya ya. Masak sendiri jg kadang ga sempat,keteteran.

      Hapus
  22. kalo inget kkn, senyum sendirinya berkepanjangan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😊😊 pasti banyak banget kenangan menyenangkannya disana klo sepanjang itu senyumnya

      Hapus
  23. ha..ha.. pengalaman KKN yang lucu. :)

    jurusan hukum ngajar senam, gak ngajar nari aja sekalian.. :)

    itu kalau celana dalamnya sama ukurannya gimana tuh kalau ketukar? :)

    gak ada sinyal, gak ada ojek, duh.. beratnya waktu itu.

    saya akan bilang ke Dilan KKN itu lebih berat dari pada menahan rindu.
    kamu enggak akan kuat dilan.

    Biarlah mbak Anggun yang menangung beban itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya dia nggak bisa nari sih,mungkin klo bisa ya ngajar nari jg lo

      Sering kalau tertukar,tapi biasanya ada ciri2 khusus yg hanya bisa dikenali si pemilik. Jd klo bukan miliknya jadi asing 😂

      Iya mas. Tolong mas sampein ke Dilan ya. Udah dia ga usah KKN,berat. Berat lah pokoknya 😂

      Hapus
  24. kalo yang terahir pasti sering di alamin, pasti ada cerita cintanya, .. aku dulu juga pernah tuh, .. bukan jadi anak kkn tapi ada anak kkn yg datang ke desa ku, waktu aku suka sama salah satu anak kkn nya, cantik banget, tapi cuma suka-suka aja karna pas itu aku msh smp :D, dulu dia jadi kayak pengajar les tambahin di sekolah, jadi semngat banget deh kalo dia yg ngajar haha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha semangat tapi tetep ga tau apa pelajaran yg disampaikan. Gara2 gurunya cantik banget. Jadi ga konsen. Gitu ya? 😂😂

      Hapus
  25. Hehe
    Yang pernah KKN mulai memutar memori mengingat masa-masa itu

    Yang pasti sangat berkesan adalah indahnya kebersamaan so sweet deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak so sweet klo diingat.. Saking so sweetnya sampe agak pahit dikit 😂😂

      Hapus
    2. Cuma sedikit anggaplah itu bumbu penyedapnya hehe

      Hapus
  26. dulu pas kuliah aku gak dapat pengalaman KKN ginian :(

    BalasHapus
  27. Saat yang lain KKN satu desa, saya malah satu kecamatan, hehhe. Tapi, senang karena KKNnya dibayar alias gratis. Gratis karena saya ikut KKN program kementerian untuk penuntasan wajib belajar. Jadi, gak ada cerita ngajar TPA atau kerja bakti. Hanya berkeliling setiap sekolah untuk mendata siswa yang DO. Setelah itu, mendatangi siswa untuk merayu agar mau kembali ke sekolah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah malah lebih mudah KKN nya klo begitu ya mbak. Jd sudah pasti programnya. Nggak usah bentuk program2 sendiri. Dan gratis 😊😊

      Hapus
  28. Ini yang nomor 7 bener banget. Kalo gak cinlok ya putus ya. Ngeriiii

    BalasHapus
  29. KKN memang memberikan banyak pengalaman baru, apalagi kalo ketemu jodoh di waktu KKN hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha klo ketemu jodoh di KKN malah memberikan rumah tangga baru ya mas 😂

      Hapus
  30. hihihi, yang terakhir tuh yang banyak ngalami, termasuk aku walau enggak diseriusi saat kkn tsb

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😂 wahh mbaknya pernah cinlok di KKN. Jadi keinget dia nih kayaknya hehe

      Hapus
  31. Kisah paling akhir menyedihkan banget ya, gara-gara KKN semuanya berantakan. Tapi pasti aslinya seru banget ya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah seru mas hend. Walaupun tragis jg sepertinya yg punya pengalaman itu tidak sampai trauma hehe

      Hapus
  32. Kalau saya biasanya mengalami kesulitan dalam menghadapi karekter teman baru yang dikenal. Tapi ya itu, harus saling menaruh kepercayaan tidak ada rasa curiga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wajar dan bagus kalau tidak mudah percaya dg orang baru. Tapi ya bukan berarti suudzon sih. Itu hanya sebagai perlindungan diri aja kan 😊

      Hapus
  33. Apa di dunia ini cuma aku yang gak pernah KKN gegara diangkat jadi asisten dosen ama fakultas dan langsung diberi nilai A karena KKN di ganti dengan mengajar? Kalau tau seseru ini, aku tolak tawaran itu 7 tahun yang lalu. hiks hiks. Can we just please turn back time?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mending gitu lah mbak. Dari sekian banyak mahasiswa mbak yg terpilih jd asdos dan langsung dapat A. Betapa banyak yg pengen di posisi mbak. suatu kebanggaan 😊
      Klo pun diulang lg jgn ubah pilihannya mbak hehe

      Hapus
  34. Ada nih tetangga yang ikutan kkn dari kampusnya kayak gitu. Jadi begitu kisah kasih isi curhatan anak yang ikut ajang kkn? Pengalaman yang seru yaa. Pernah mbanana ikutan Live in dari sekolah, Live in semacam tinggal dirumah warga pedesaan dan ikut membantu kegiatan pekerjaan dari si pemilik rumah. Untungnya cuman seminggu, itu pun rasanya sedih karena enggak dapet jaringan, enggak merasakan kegiatan seperti dirumah, tapi asyiknya banyak teman-teman yang sependeritaan bersama huahaha :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mirip2 dg KKN ya ceritanya live in itu. Itu cuma seminggu ya. Kalau dibanding 40 hari jd nggak ada apa2nya. padahal sudah cukup menderita 😂😂

      Hapus
  35. apriilll... tema kamu baru kah... ciee..cieee... baju baru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😂😂 baru dong ciee
      Kasih krisan lah jun about my new template 😀

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Tak pandai aku klo suruh kasih masukan soal ginian.. temaq aja masih berantakan n g karuan..

      Setidaknya tema kamu lebih bagus lah pril daripada punyaq.. huhu..
      fighting.. ;)ting

      Hapus
    4. Suka merendah :)
      Blogmu keren isinya 😊

      yang penting tetep fighting ya tuan muda juni 😁

      Hapus
  36. HaaaaaaaaaaaaaaaaH

    kadang cinta bisa tumbuh dimana saja yah pril , ngga liat tempat dan waktu.

    april nemeuin juga ngga disana ?
    Template baru yah
    lebih bagus yah
    :D .......................................................................................................................................................................................................................................

    The End

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bisa tumbuh dimana saja dan dia tidak bisa melihat karena dia buta. 😂😂

      iya baru,ada kritik saran tentang tampilannya kah? Klo tentang galau tak perlu.. Haaaaaah 😂

      Hapus
  37. Aku cinlok pak KKn. Bukan sama tmn KKn..tapi anak kampung di KKN yang ternyata kul di univ yang sama, tapi beda fakutas n jurusan...

    Sayang..kandas..😭😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh kandass,padahal sayang 😭

      Tp mbak jgn sedih ya. terima saja, bukan jodohnya 😁😁

      Hapus
  38. Kayaknya seru banget ya, Mbak...saya pribadi belum pernah ngalamin sih..hiks

    BalasHapus
  39. Saya tertarik dengan yang nomor 7. Kisah cinta sepanjang KKN,ada juga yaa ternyata yang seperti ini, jadi pengen ikut KKN, hihihi....

    BalasHapus
  40. Udah follow blognya ya mba..

    Mksh...

    BalasHapus
  41. Saya cuma diploma, ga ada KKN, adanya PKL. hehehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau itu praktek kerja ya?
      Ya pasti ada suka dukanya jg sih tp beda ya 😀

      Hapus
  42. Hampir saya ketinggalan nih, Terkejut dengar KKN kirain ini tips mengenai KKN Indonesia tapi mengenai Mahasiswa oke semoga kita tetap fokus Belajar kuliah walau sambil KKN.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih ditunggu koo mas 😂
      Iya.. Semoga tetap fokus dan semangat belajarnya 😊

      Hapus
  43. Kalau dipikir-pikir poin-poin di atas memang sudah pasti dialami setiap mahasiswa ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi dari komentar2 berdasarkan pengalaman teman2 yg lain ada yg berbeda sih 😁

      Hapus
  44. sayang banget ga pernah ngerasain KKN, di kampus dulu ga ada mbak

    BalasHapus
  45. Kalau saya sih kehabisan bekal alias uang, jadinya ngutang dong :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha ya kalau kepepet nggak apa2 yg penting dibayar 😂

      Hapus
  46. bentar lagi juga aku bakal kkn nih, kira kira enak gak ya wkwk

    BalasHapus
  47. Follback dong mba

    BalasHapus
  48. Aku tidak merasakan KKN karena di kampusku dulu nggak ada KKN. Sejujurnya, aku lega karena jadinya aku tidak harus KKN. Cukup magang saja di kantor. Hehehe.

    BalasHapus
  49. Jd teringat masa lalu, sayang bgt gak ada di poin ke 7 wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha padahal lebih lengkap kalau ke7nya semua pernah ya

      Hapus
  50. xixii kebayang kak anggun ada yang cinlok gak kak di kkn nyaa? Hehehe biasanya karena sering jalan bareng, cerita bareng dll ampe akhirnya cinta itu tumbuh.. tapi positifnya jadi mengenal lingkungan luar, karakter orang yang berbeda2, karena dunia kerja nyatanya lebih keras dibandingkan dengan dunia perkuliahan ya kak anggunnn

    BalasHapus
  51. Kawanku tuh yang ngalamin nomer 7, tapi aku gak. Mungkin gak ada yang naksir kali ya waktu itu :P

    Selain semua nomer diatas, yang aku inget pas KKN itu adalah susah cari air. Antri mandi. Kudu gelap2an kalo mau ke rumah warga. Ada kawan cowok yang bagian nyetrika baju. Kalo inget itu kok ya menyenangkan loh

    BalasHapus
  52. Waahh.. Kayaknya cerita KKN sama semua yaa.. Ada cinlok cinlok nya juga dan takut kalo kalo ada sidak..

    BalasHapus
  53. Hahhahah ngakak aku bacanya. Bener banget loh Mbak

    BalasHapus
  54. Jadi pngen cpet2 KKN ya,pngen cpet2 dpt jodoh dari tempat KKN yg nntix akn ditentukan 🤣🤣🤣......Hehehe mklum msih jomblo 🤣🤣🤣

    BalasHapus
  55. Saya gak ngalamin KKN soale sekolah kedinasan. adanya pkl

    BalasHapus
  56. Wahhh Hiya hiyaa.. Betul juga tu.. Ada dominan aktif menjalankan proker, ada yg cuma ngikut-ngikut :D. Ada yg suka mikir, ada yg males mikir :D Gitukan ya ? :D

    BalasHapus
  57. alhamdulilah aku ketemu jodoh di kkn. insha allah tahun depan menikah . :)

    BalasHapus
  58. yang no.7 seru banget... saya nikah saat istri lagi KKN. Jadilah bulan madu kita dalam suasana KKN :)

    BalasHapus