Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

My Wedding

Kalau Bisa Ke Papua Sekarang, Aku Sudah Siapkan Beberapa Destinasi Kunjungannya

Provinsi di ujung timur Republik Indonesia yang menyimpan harta karun tak ternilai. Banyak memiliki nama yang dikenal sebagai Netherland New Guinea, Irian Barat, West Irian, serta Irian Jaya, dan akhir-akhir ini dikenal sebagai Papua. 

Destinasi yang ingin dikunjungi di Papua

Banyak hal yang dapat membangkitkan ingatan kita tentang tempat ini kan? Selain Raja ampat dan tambang emasnya yang seperti tidak habis-habis, bisa saja kamu teringat Papua jika sedang menyantap Papeda, sebagai makan khasnya. Sesuai dengan pernyataan pembuka aku di atas, bahwa Papua menyimpan harta. Hasil tambang yang seperti tidak habis-habis, alam yang masih alami dan keaslian budaya yang makin melengkapi ungkapan tak ternilai harganya Papua.

Pulau terbesar kedua setelah Greenland dengan luas area sebesar 421.981 kilometer persegi ini sekitar 71 % wilayahnya merupakan hutan hujan tropis dengan lembah curam dan pegunungan yang sebagian puncaknya diselimuti es. Tidak heran jika masih banyak ekosistem hewan dan tumbuhan hidup dengan baik disini. 

Papua itu Indonesia, jika ada kesempatan aku mengunjungi secuil potongan surga itu maka aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya. Apalagi jika itu gratis dan bermanfaat, tanpa pikir sepuluh kali aku langsung mengiyakan. Sebagai orang yang senang menyenangkan mata dengan melihat yang indah-indah tentu wilayah Papua memiliki daya pikat yang besar. 

Lebih dari 70% wilayahnya yang merupakan hutan sebagai paru-paru dunia, Papua juga memiliki deretan pantai yang tak segan-segan menjamu pikiran pelancong yang datang. Jika aku benar-benar pergi ke Papua, maka aku akan memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin. Aku akan memuaskan keingintahuanku tentang tempat ini. Bukan hanya memanjakan mata dengan eksotis alamnya yang alami saja. Aku yang juga penasaran tentang kekhasan daerahnya, seperti hewan  dan budayanya juga ingin mengintip sedikit. 

Sebelum kesempatan itu datang maka aku akan membuat daftar tempat yang ingin aku kunjungi saat di Papua dalam tulisan di blog ini. Agar saat waktunya tiba aku bisa berangkat, tinggal membuka artikelnya saja. Oke, ini dia beberapa poinnya.

1. Kepulauan Raja Ampat


Belum ke Papua jika aku belum membawa oleh-oleh foto dengan background asli Raja ampat. Jadi pasti aku ingin mengicip suasananya jika berkunjung ke Papua. Jangan sampai tidak.

Kepulauan Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat

Berada di Kabupaten Raja ampat, Provinsi Papua Barat, kepulauan Raja ampat ini memiliki empat gugusan pulau yang berdekatan sehingga untuk destinasi yang bisa dikunjungi juga bermacam-macam. Kekayaan alam baik dipermukaan air maupun bawah lautnya sama-sama tidak boleh untuk dilewatkan. Pulau-pulaunya dilihat dari ketinggian akan menampilkan pesona paduan hijau hutan dan birunya laut. 

Dan jika kamu pecinta diving, maka kamu tepat berada di tempat ini. Keanekaragaman ekosistem lautnya akan membuat kamu betah berlama-lama menyelam. Sebagai destinasi wisata menyelam, Raja Ampat memiliki 450 jenis terumbu karang yang menjadikan wilayah ini adalah kawasan karang terbaik Indonesia.

2. Lembah Baliem


“Asal ada babi untuk di panggang
Asal banyak ubi untuk ku makan
Aku cukup senang... aku cukup senang
Dan akupun tenang”
“Hei... yamko rambe yamko...aronawa... ombe
Hei... yamko rambe yamko...aronawa... ombe
Hei ngino kibe kumbano kumbu beko
Yumano kumbu awe ade”

Ada yang bacanya sambil nyanyi? :D

Kata-kata di atas adalah potongan syair dari lagu grup band Indonesia yang sudah senior. Slank dengan judul yang sama dengan tempat yang sedang aku bahas, Lembah Baliem. Beberapa kali mendengar lagunya aku jadi penasaran dan mencari tahu tentang apa yang dimaksud Lembah Baliem oleh Slank. 

Lembah Baliem
Lembah Baliem

Ternyata adalah sebuah tempat yang berada di bawah pegunungan Jayawijaya, yang merupakan tempat tinggal suku Dani, Yali, dan Lani. Selain eksotisme alam yang ditawarkan, jika berkunjung kesana kita akan mendapat pengalaman menyaksikan langsung bagaimana koteka itu digunakan sebagai sandang khas penduduk asli. Walaupun disana sudah banyak juga yang menggunakan baju seperti kita sekarang.

Dari lagu Slank ada kata-kata "babi" aku mengira bahwa penduduk yang tinggal di Lembah Baliem itu beragama selain Islam. Ternyata tidak begitu adanya. Walaupun sebagian besar penduduknya beternak babi tapi ternyata di wilayah Walesi ada Madrasah dan pesantren tua. Hal itu mendukung fakta bahwa ada pusat pendidikan Islam di Lembah Baliem ini, tepatnya di Walesi sebagai tempat tinggal suku Dani.

Ada budaya di Lembah Baliem juga yang masih terus dilestarikan secara turun menurun. Seperti diadakannya festival Lembah Baliem yang dapat disaksikan siapa saja dengan cerita perang antar suku Dani, Yani dan Lani. Tenang saja ini aman karena hanya pertunjukan. Selain itu juga ada peninggalan sejarah berupa mumi yang merupakan tubuh Wim Motok Mabel sebagai panglima perang dan diletakkan di “rumah laki-laki” karena dipercaya dapat mensejahterakan keturunan.

3. Kota Agats


Agats adalah sebuah distrik di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Indonesia. Kalau tadi sudah ke desa, sekarang giliran kotanya yang ingin aku kunjungi. Eits tapi jangan salah, Kota Agats ini beda dari kota-kota lain. Karena kondisi tanahnya berlumpur dan rawa membuat kota ini terlihat seperti dermaga yang mengapung. Karena hampir seluruh daratannya ditutup dengan papan sebagai media untuk dilalui.

Kota Agats
Kota Agats

Hal itulah yang menjadikan kota Agats unik dan menarik untuk dikunjungi. Beberapa wisatawan sudah tahu tentang Kota Agats ini dan berkunjung. Selanjutnya nanti aku yang kesana. Aamiin. :D 

4. Pasar Mama-Mama Papua


Sudah jauh-jauh ke Papua tentu ingin mempunyai kenang-kenangan agar saat dilihat jadi terlintas memori saat berada kesana. Makanya aku ingin mampir juga ke tempat yang menjual sesuatu yang khas di Papua.

Pasar Mama-Mama Papua
Pasar Mama-Mama Papua

Ternyata di era pemerintahan Pak Joko Widodo, di Papua telah dibentuk Pasar Mama-Mama Papua yang banyak tersebar di berbagai tempat. Pasar ini adalah pasar tradisional yang dispesialkan untuk perempuan asli Papua. Bangunan pasar bertingkat dengan lapak berbagai macam barang dagangan. Baik barang kebutuhan sehari-hari dan juga cindera mata ada disini.

Bagian cendera mata itulah tujuanku ingin mendatangi tempat ini. Aku ingin membeli Noken sebagai tas asli dari Papua yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Keren kan, tas Branded-mu kalah sist. :D

Empat tempat yang ingin aku kunjungi di atas hanya beberapa yang mewakili banyak tempat indah yang ada di Papua. Mungkin suatu saat artikel ini akan diperbarui karena aku menambahkan poin lain deretan tempat yang ingin aku kunjungi.

Dikenal sebagai Destinasi wisata hijau, Papua yang memang memiliki wilayah hutan sangat luas harus kita jaga dan lestarikan. Sudah banyak hutan yang ditumbangkan demi memuaskan rasa kurangnya manusia. Ada suatu organisasi yang peduli dengan permasalahan yang membahayakan keberlangsungan alam Indonesia ini, yaitu EcoNusa.

Econusa Foundation atau juga Yayasan Ekosistem Nusantara Berkelanjutan adalah organisasi nirlaba yang sangat peduli dengan kekayaan alam Indonesia dan destinasi wisatanya. Bertujuan mengangkat pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan yang ada di Indonesia dengan memberikan penguatan terhadap inisiatif-inisiatif lokal

Dengan tujuan tersebut EcoNusa membantu memberikan kesadaran kepada pemangku kepentingan di suatu wilayah untuk mengembangkan potensi di suatu tempat. Sehingga kesadaran masyarakat disekitar destinasi tersebut semakin baik. 

Papua menjadi salah satu wilayah yang menjadi konsen EcoNusa ini. Semoga upaya dan usaha yang dilakukan dapat memberikan hasil sesuai keinginan dan harapan ya. Cukup saling menjaga dan tidak merusaknya saja kita telah membantu upaya besar tersebut. Semoga Papua menjadi Pusat Konversasi Dunia dengan kerja keras tersebut. Dan semoga cita-citaku berkunjung ke Papua bisa tercapai. 

11 komentar untuk "Kalau Bisa Ke Papua Sekarang, Aku Sudah Siapkan Beberapa Destinasi Kunjungannya"

  1. jadi kangen waktu tahun 2003 aku sempat kesana ke desa Ilaga ....Cuma daerah pedalaman dan ditempat itu masih banyak hewan kura2...Atau kalau disana bilangnya Kura2 Imani.😊😊

    Tapi yang kamu sebutkan diatas cuma raja ampat doang yang pernah singgah sebentar....😊😊


    Tapi itu duuuluuuu..!!....😲😲Sekarang mungkin Lumayan mahal kali untuk menuju kesana....Kecuali kalau mbak Aries mau ongkosin aku kesana yaa aku "Yuuks" Saja deh.🤣🤣🤣😋😋🤣🏃🏃🏃🏃

    BalasHapus
  2. Masih pandemi, jangan dulu ke mana-mana. Wkwkwkwkwkwk.

    Baidewei, dari dulu pengen ke Raja Ampat. Siapa ya yang mau nraktir gitu WKWKWKWKWK :v.

    BalasHapus
  3. Kata teman saya yang pernah ke Papua agak hati hati kalo kesana mbak, jika menabrak babi pakai mobil, baik itu mobil sewaan apalagi mobil pribadi maka bisa kena denda suku setempat yang lumayan mahal. Kalo babi jantan sekitar 7 juta, tapi kalo betina bisa 10 juta.

    Kalo soal penduduk nya sih ramah semua asal bisa membawa diri.😊

    BalasHapus
  4. Sekarang juga berangkat ke Papua bisa kok, kak ...,asalkan terus pakai kostum property anti pandemi 🙂

    Lucu ya namanya, pasar mama-mama ...

    Kira-kira ada ngga, sih pasar papa-papa 🤔 ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada kali, yaaa ...

      Eh, apaan sih ini aku, yaaa ..., tanya sendiri di kolom atas,dijawab sendiri pulaaaa 😅😅🤭

      Hapus
  5. Aku anak pantai kalau liat wisata bahari gak pernah bosen. Penasaran pengen ke Raja Ampat

    BalasHapus
  6. Aku juga mupeng banget kalau lihat-lihat destinasi Papua. Semoga suatu saat bisa ke sana

    BalasHapus
  7. Wahhh mupeng baca review an tempat traveling yang bagus bagus begini, semoga ada kesempatan dan keajaiban untuk datang ke Papua

    BalasHapus
  8. Papua memang sangat unik. Melihat list tempat di Papua jd pengen juga menjelajahi Papua hehe

    BalasHapus
  9. Indonesia memang kaya dengan tempat-tempat yang menarik termasuk di Papua...boleh nih diagendakan kalau ada kesempatan jalan2 ke sana

    BalasHapus
  10. Kalau aku penasaran dengan gunung jaya Wijaya.. suasananya seperti dunia lain ya

    BalasHapus