Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

My Wedding

Yang Tak Akan Terulang Menemani Yang Sedang Menuju Pulang

Waktu. Bagianku paling berharga dari seluruh yang diberikan. Kadang aku hargai dan kadang aku mencaci. Entah lebih banyak dibagian mana diantara keduanya.


Dua puluh empat jam aku rasa semenit. Tapi pernah juga merasa terlalu banyak sisa-sisa menit. Sering berkata, "Cepat sekali waktu berlalu dan berganti" Tapi juga pernah berkata, "Kenapa waktu terasa seperti tak berkurang."

Ku putuskan duduk saja dulu disini. Melepas lelah dan pikuknya pikiran. Menghembuskan bagian-bagian yang pernah dilalui kemarin. Untuk memberikan ruang saat menghela kisah-kisah baru. 

Kemudian membiarkan mataku mulai menyoroti sekelilingku. Beberapa menit ku mulai sadar. Oh.. ternyata aku sudah tidak berada di anak tangga yang kemarin. 

Tak tahu bagaimana, selama ini aku merayap ke bagian lain yang lebih tinggi. Aku sadari itu setelah makin jauh jarak pandangku ke bagian dasar. Makin banyak angin yang datang menyambar.

Runtutan hal-hal kemarin yang tak mau ditinggal. Berhambur terbawa angin disekelebatan mata yang berubah kuyu. Mata yang terbuka biasa, tapi sorotnya entah kemana. 

Angin mengguncangnya kesana kemari, hal-hal kemarin itu tadi. Entah seperti apa yang orang bilang tentang pahit-manis kehidupan itu tepatnya. Tapi sesaat itulah beraneka rasa kemarin seperti terasa di tenggorokanku. Saat sambaran demi sambaran kisah silih berganti.

Aku masih mengingatnya disaat-saat tertentu. Walaupun tak berencana selalu mengingat atau melupakan. Tapi aku masih saja mengingat, mungkin akan mengingatnya sampai aku lupa.

Aku tidak tahu sejak kapan aku sadar atas diriku. Hari-hari kemarin aku merasa, aku hanya sedang menjalani kehidupan. Tanpa tahu arah jelas tapak langkah yang dituju. Aku tak ingat kapan aku mulai tahu, bahwa aku ini sedang melepas waktu yang  sedang mengiringiku pulang.

Melepas waktu yang menjadi jatahku. Selalu, tanpa aku menyadari apa yang sudah aku miliki dan seberapa banyak aku menyukurinya. Berapa lama memupuk ego yang menyempitkan hati. Beberapa kali akhirnya aku dipentung sang guru takdir saking bebalnya.

Tapi hari ini, entah sejak kapan aku mulai mengenali diri. Sudah lebih tahu kedudukanku dibanding sebelumnya. Untungnya, hari ini aku masih menggenggam sisa waktuku. Waktu yang aku masih tak tahu cara mengukur berapa banyak sisanya.

Aku masih sedikit mengenali. Karena masih saja ada yg membuatku bingung, mauku ini sebenarnya apa. Kemampuanku yang paling ulung masih tentang menyalahkan keadaan. Tanpa tahu bagian mana yang seharusnya aku ambil sebagai materi pelajaran hidup.

Semua yang terjadi sudah menjadi kisahku. Efek dari komentar sekitar mungkin hanya sedikit mempengaruhi. Aku sudah terlanjur terbentuk seperti sekarang. Aku tak akan memaksa diterima tapi juga tak berharap dikucilkan.

Mohon ambil saja pelajaran dari kisah baik dan burukku. Buatlah jangan sampai seperti aku yang salah. Contoh saja yang baik dariku jika kau mau. Tapi semua hal yang tidak bisa diubah dariku, tolong jangan dijadikan suatu masalah. Cukup terima saja dengan meluaskan dada. 

Sejalan dengan taburan waktuku setiap waktu. Aku masih terus belajar mengenali diri sendiri. Mengeja kode-kode dari kepingan peristiwa. Kadang salah kadang malah sangat salah. Karena dari kesalahan, aku baru mau belajar.

Syukurlah, aku masih bisa menyapamu sekarang. Aku masih punya waktu dalam genggamku. Mari berdoa yang terbaik, kali ini khusus untukku. Agar aku tak semakin lalai pada hidupku. Karena kurasakan sepertinya genggamanku semakin mengecil. 

Pun sama denganmu, dalam dudukku saat ini ku doakan keikhlasan hati selalu menjadi milikmu. Agar kau selalu dapat menerima segala yang terbaik dariNya yang menjadi jatahmu. Amiiin.. Bagaimana rasanya, setelah saling mengamini doa? Baiklah. Salam bahagia. Perempuan April. ^_^

23 komentar untuk "Yang Tak Akan Terulang Menemani Yang Sedang Menuju Pulang"

  1. Rasanya bahagia mba, hehe
    ih kata"nya puitis deh mba kaya ada nusuk"nya gimana gitu 😄

    BalasHapus
  2. Semakin hari memang sisa waktu kita di dunia itu semakin tipis.
    Mungkin angka yang bertambah namun sejatinya tidak akan bertambah melainkan berkurang.

    Waktu memang paling berharga dalam hidup, sedetik saja tidak kita manfaatkan kita akan melewatkan momen terbaik. Sedetik saja kita tidak melakukan hal baik, kita akan menjadi orang yg merugi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas adi. Waktu berharga yang sering dibuat untuk mementingkan kemalasan.

      Saya kalau ngomongin waktu banyak sedihnya. Banyak yang terbuangnya

      Hapus
  3. Waktu yang kita lewati seperti sebuah misteri, terkadang kita merasakan waktu begitu cepat berlalu, disaat lain terasa begitu membosankan.

    Namun daru kesemuanya itu, yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha, agar wakty yang kita miliki benar-benar memberi arti dalam hidup kita.

    Sukses selalu mbak Anggun, tulisannya semakin hari semakin berkualitas, pertahankan dan tingkatkan ya…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu yg paling berharga dan tak bisa diulang sering disia2kan ya mang :(

      Terimakasih mamang. Saya jadi semangat nih..hehe

      Hapus
  4. Teruslah bersemangat April!
    Beberapa orang, terlambat bersinar dalam kehidupan.
    Mimpi aja terus.. sampe tuhan memeluk mimpi kita.
    Fighting..

    ;) ting

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeay semangat! :)

      bangunin tp klo ga bangun2 yak 😂

      Hapus
  5. Ini cerita tentang waktu, kadang memang sungguh cepat berlalu dan kadang terasa lamban. tergantung kisah yang di ukir dengan siapa mengahbiskan waktu, eaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eeaaa..
      Kalau dihabiskan dengan seseorang yg pas dihati pastilah waktu cepat sekali berlalu 😁 tentunya jg makin bermakna

      Hapus
  6. Bapeeerr uyyy, bapeeer akuuuuh!!!!
    Akupun baru mulai mengenali diriku, aku seperti baru berkenalan dg diriku, entah butuh berapa lama lagi aku akan paham dg diriku sendiri. Kl aku udah paham, udah kenal, aku bakal muvooon!!! Jamin itu😭
    Aku ikut aminkan yaa nggun😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😂😂 padahal emotnya nangis ya yg di atas tp aku ketawa bacanya. Susah sekali move on cuuiiyy.. Sudahlah yg menjadi milikmu akan tetap menjadi milikmu hehe

      Terimakasih 😘😘

      Hapus
  7. Aakkkk, bingung mau komen apa ? Gua baca dari atas sampai bawah, gua ikutan baper ckck, gua sensitif gitu, ini aja sambil meneteskan air mata karena udah ngantuk, blog walking ditengah malam ckck

    BalasHapus
    Balasan
    1. wee.. bisa gtu ya.. ngantuk sampe bisa meneteskan air mata.. hebat loh.. ^^

      Hapus
    2. Dikomenin sama orang2 hebat ni.. Baperrr uuyyyy 😂😂

      Hapus
  8. hari kemarin adalah waktu yang paling jauh tidak bisa diputar kembalisemoga kita tidakdi kalahkanoleh waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga mang. Jd orang yg bisa memanfaatkan waktu dg baik :)

      Hapus
  9. AMIN.

    Masa dan waktu berlalu dengan cepat, bulan maret juga tidak terasa cepat berlalu dan bulan April juga akan berlalu, tapi ada apakah gerangan dengan bulan APRIL yang menjadi nama blog ini ? :)

    Masih misterius buat saya.... :) hahahah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha
      Misteri bulan april.. Akankah semuanya akan segera terungkap.. Saksikan kelanjutan ceritanya 😂

      Hapus
  10. Puitis banget sih mba. Kok aku jadi melow gitu yah. Hehe.

    BalasHapus