5 Tips Mengendalikan Penggunaan Kartu Kredit

Kartu kredit online kini menjadi salah satu gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaannya bisa dibilang lebih praktis dan lebih aman dibandingkan dengan kartu kredit konvensional. Banyak agen marketing juga yang lebih menyarankan untuk memiliki kartu sakti ini. Bagaimana tidak sakti, jika memiliki kartu ini kamu bisa membeli apapun tanpa menyiapkan uang terlebih dahulu. Tapi artinya, semakin sering kamu memakai kartu kredit untuk belanja maka hutang dengan bank juga semakin banyak yang bunganya juga sungguh lumayan. Kemudahan transaksi yang tinggal gesek sana sini ini yang membuat banyak penggunanya sulit mengendalikan transaksi dengan kartu kredit. Jika kamu tidak bisa mengontrol penggunaan kartu kredit maka kamu-lah yang sedang dikontrol kartu zaman modern ini.

Kartu Kredit Online

Pengajuan kredit online jauh lebih mudah dibandingkan dengan kartu kredit biasa. Selain itu, iming-iming belanja lebih hemat dan penawaran menggiurkan lainnya membuat kartu kredit semakin populer digunakan. Walaupun mudah bukan berarti tidak ada aturan sama sekali ya, pasti ada syarat yang harus kamu penuhi jika ingin memiliki kartu kredit. 

Kredivo misalnya, salah satu fintech yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan ini punya tiga syarat utama bagi calon membernya. Prasyarat yang harus dipenuhi tersebut adalah sebagai berikut;

1. WNI berusia minimal 18 tahun ke atas.
2. Berpenghasilan minimum Rp 3 juta per bulan. 
3. Berdomisili di Jabodetabek, Kota Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, Denpasar, atau Medan. 

Sebelum kamu memutuskan benar-benar menjadi pengguna kartu kredit sebaiknya pahami aturannya dengan baik. Sebab syarat mudah tersebut juga harus diiringi dengan tanggung jawab yang besar dari membernya. Jangan sampai kamu sebagai penggunanya menjadi seperti beberapa orang yang kerap kali menyalahkan beberapa perusahaan pembiayaan saat debitur terlilit hutang. 

Kebiasaan gali lobang tutup lobang merupakan salah satu alasan mengapa debitur terjebak dalam utang yang berkepanjangan. Untuk menghindari hal itu, butuh pengendalian dalam menggunakan kartu kredit online. Kabar miring yang ada selama ini justru tidak berimbang. Selalu ada pandangan negatif pada perusahaan pembiayaan. Padahal, kuncinya ada pada pembatasan dan pengendalian penggunaannya itu sendiri. Si pemegang kartu kreditnya yang harus pintar mengatur pengeluaran.

Agar tidak terjebak drama pinjaman online, sepertinya kamu juga perlu menyimak tips berikut ini tentang cara mengendalikan penggunaan kartu kredit online. 

1. Rencanakan pengeluaran

Salah satu prinsip penggunaan dana yang tepat adalah perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan secara sederhana tentu saja jangan pernah besar pasak daripada tiang. Artinya jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pemasukan.

Begitu juga ketika kamu memiliki keinginan untuk membeli suatu barang. Rencanakan dengan matang. Hindari mencicil barang di saat yang bersamaan. Jika ingin mencicil barang kembali, pastikan untuk menyelesaikan cicilan pertama sehingga tidak terjadi penumpukan cicilan yang akan membebani cash flow bulanan.

2. Batasi penggunaan

Idealnya jumlah utang tidak lebih dari 30 persen pendapatan bulanan. Itulah sebabnya perusahaan pembiayaan punya analisa tersendiri dari pendapatan calon debitur. 

Misalnya jika debitur memiliki penghasilan sekitar Rp 3 juta perbulan, artinya kredit limit yang bisa diberikan dengan aman sekitar Rp 1 juta. Namun jika kreditur punya alasan lain misalnya riwayat pembayaran yang baik dan rewards lainnya, kredit limit bisa saja lebih besar dari pada batas ideal 30 persen dari pendapatan. 

Apresiasi seperti ini justru harus diwaspadai agar tidak kebablasan menggunakan kredit online. Tetap batasi penggunaannya berdasarkan kebutuhan masing-masing. Kembali pada poin pertama tadi tentang merencanakan keuangan.

3. Bayar tagihan sebelum jatuh tempo

Trik lain agar penggunaan kartu kredit terkendali adalah membayar tagihan sebelum jatuh tempo. Saat membeli barang dengan cara kredit pun harus ditentukan tanggalnya dengan terencana.

Misalnya pembayaran cicilan disesuaikan dengan tanggal setelah mendapatkan gaji bulanan. Sehingga pada saat mendapatkan gaji bisa langsung membayar cicilan sebelum jatuh tempo tiba.  Dengan begitu tidak ada penundaan pembayaran tagihan melebihi jatuh tempo yang berisiko membayar denda, ini baru cerdas.

4. Bijak membeli barang disesuaikan dengan kemampuan

Kemudahan kartu kredit online kadang kala justru membuat terlena membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Balik lagi ke perencanaan. Pikirkan berulang kali sebelum membeli barang terutama manfaat yang bisa didapatkan. 

Jangan pernah membeli barang karena gengsi semata atau mengikuti trend yang ada. Bijaklah dalam membeli barang dan sesuaikan dengan kemampuan secara finansial. 

5. Jangan mudah tergiur pinjaman online untuk kebutuhan konsumtif

Pinjaman online memang menjadi jalan pintas untuk mendapatkan uang keras. Idealnya pinjaman tunai seperti ini hanya dipergunakan untuk kebutuhan produktif dan saat dalam kondisi darurat. 

Tidak disarankan untuk menggunakan pinjaman online hanya untuk kebutuhan konsumtif semata. Kecuali jika memang sudah punya cadangan untuk membayarnya di bulan berikutnya.

Seperti Kredivo misalnya yang punya layanan pinjaman tunai yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk Pinjaman Mini, kamu bisa mengajukan pinjaman mulai dari Rp 500 ribu, sedangkan untuk Pinjaman Jumbo mulai dari Rp 1 juta. 

Pinjaman ini tetap disesuaikan dengan kredit limit yang ada bagi pengguna akun cicilan. Bunganya juga rendah mulai dari 2,95% sampai dengan 4% untuk tenor 30 hari, sedangkan Pinjaman Jumbo bunganya 2,95% per bulan dengan pilihan tenor 3 dan 6 bulan.

Sedangkan untuk belanja online dengan menggunakan Kredivo, kamu bisa memilih opsi bayar dalam 30 hari tanpa bunga atau pembayaran dengan metode cicilan dengan bunga rendah hanya 2,95% saja perbulan. Tenornya bisa disesuaikan mulai dari 3, 6 sampai dengan 12 bulan. 

Itulah beberapa tips mengendalikan penggunaan kartu kredit online. Kuncinya adalah dengan perencanaan dan membatasi penggunaan sesuai dengan kemampuan finansial.